Ega Adit Laksono, siswa kelas XII SMA Negeri 1 Karanggede. Ega memiliki semangat juang yang membara. Lahir di Kabupaten Semarang pada tanggal 24 Juli 2007. Tumbuh di lingkungan pedesaan yang sederhana di Deresan, Susukan, Kab. Semarang. Sejak kecil, ia telah memendam mimpi besar menjadi orang kaya yang bisa membantu orang-orang yang membutuhkan. Mimpi ini menjadi pendorong utama bagi Ega untuk meraih kesuksesan dalam hidupnya.

     Perjalanan Ega menuju pencapaian mimpinya ditandai dengan pemahaman yang mendalam tentang pentingnya pendidikan. Ia percaya bahwa kesuksesan adalah hasil dari kerja keras, dedikasi yang tak tergoyahkan, dan dukungan tak ternilai dari orang-orang terkasihnya. Strategi kesuksesannya berpusat pada membangun etika kerja yang kuat, didorong oleh keinginan untuk unggul. Dedikasi ini terlihat jelas dalam keputusannya untuk bergabung dengan program ekstrakurikuler OSN Fisika, didorong oleh kesadaran barunya bahwa prinsip-prinsip fisika meresap ke dalam kehidupan sehari-hari.

     Tantangan terbesarnya adalah menyeimbangkan kegiatan akademik dengan kehidupan sosial. Ia percaya bahwa belajar adalah proses kolaboratif, dan interaksi sosialnya seringkali seputar diskusi intelektual dan pengalaman belajar bersama. Pendekatan ini memungkinkannya untuk memupuk hubungan yang berarti sambil secara bersamaan memperkaya pemahamannya tentang dunia di sekitarnya.

     Motivasi diri Ega berasal dari keinginan mendalam untuk membuat orang tuanya bangga. Ia memahami bahwa kesuksesan bukanlah tujuan akhir, melainkan sebuah perjalanan, dan ia berupaya untuk menjadikan setiap langkahnya bermakna. Ia menemukan inspirasi dalam perjalanannya sendiri, mendorong orang lain untuk merangkul proses belajar, bahkan ketika menghadapi tantangan. Ia menekankan bahwa kuncinya terletak pada ketekunan, percaya bahwa mereka yang awalnya berjuang dapat mencapai kehebatan melalui dedikasi dan usaha.

     Rekan-rekan ega mengira bahwa ia anak yang pintar, sehingga ia bisa mencapai sesuatu yang lebih tinggi dari saat ini. Ia mengatasi hal itu dengan tetap fokus pada kemajuannya serta memperdalam pemahamannya tentang bidang pilihannya, fisika. Ega selalu menerapkan prinsip ’’Jadilah dirimu sendiri, bahkan jika kamu tidak menerima keadaanmu saat ini, tetaplah yakin pada hal yang kamu lakukan.’’ Keyakinan yang tak tergoyahkan pada diri Ega dapat memandu setiap keputusannya dan mendorong tujuannya. Ia membayangkan masa depan di mana ia dapat berkontribusibusi dengan masyarakaat dapat meninggalkan dampak positif pada dunia sekitanya. (Endah XI 2 & Audira X6)