Workshop Kompetensi Sosial dan Emosional
Pemaparan Materi oleh Bapak Maryanto, S.Pd., M.Pd.

SMA Negeri 1 Karanggede mengadakan kegiatan Workshop Kompetensi Sosial dan Emosional (KSE)  dengan tema Pendidik yang dirindukan Peserta didik. Kegiatan yang  dilaksanakan di Aula SMA Negeri 1 Karanggede ini diikuti oleh Bapak/Ibu Guru dan Karyawan. Adapun narasumber kegiatan tersebut, yaitu Bapak Maryanto, S.Pd, M.Pd  selaku pengawas SMA Cabang Dinas Wilayah V, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah.

Kegiatan dimulai dengan laporan kegiatan yang dipimpin oleh Waka Kurikulum yaitu Muhammad Arifin, S.Pd.I. beliau mengungkapkan, “Dengan adanya workshop ini diharapkan peserta didik dapat mengerti kompetensi sosial dan emosional yang baik, iklim dan budaya sekolah akan baik apabila individu-individu itu memiliki kompetensi sosial yang sangat baik”. Acara dilanjutkan sambutan sekaligus pembukaan kegiatan oleh Kepala Sekolah, Drs. H. Sarana. Dalam sambutannya beliau mengungkapkan ”Tema workshop ini sangat bagus terkait dengan pendidik atau seorang guru yang dirindukan peserta didiknya. Semoga ini benar adanya sesuai dengan maknanya, beliau juga menyampaikan agar kita sebagai pendidik dapat memberikan inovasi atau konten-konten belajar yang menyenangkan agar peserta didik selalu merindukan kehadiran seorang guru.

Pada inti kegiatan, pemaparan materi disampaikan oleh Maryanto, S.Pd, M.Pd terkait tentang Kompetensi Sosial dan Emosional (KSE). Beliau mengungkapkan bahwa “Pendidikan tidak hanya tentang akademik saja, tetapi juga tentang perkembangan pribadi dan sosial peserta didik. Kompetensi Sosial dan Emosional (KSE) adalah proses belajar yang berkaitan dengan pemahaman diri, empati terhadap orang lain, serta kemampuan berinteraksi dan berkomunikasi secara efektif”.

Bagaimana cara menerapkan pembelajaran Sosial dan Emosional dalam lingkungan pendidikan? Ada beberapa strategi untuk mengintegrasikan Pembelajaran Sosial dan Emosional, yaitu sekolah dapat menyusun kurikulum yang mencakup mata pelajaran atau kegiatan yang fokus pada pengembangan KSE serta dapat menciptakan lingkungan belajar yang tepat dan nyaman, sekolah juga dapat mempersiapkan lingkungan pembelajaran bagi peserta didik yang didasarkan atas keyakinan bersama dengan bersumber pada nilai-nilai kebajikan universal yang positif. Dengan demikian diharapkan peserta didik mendapatkan pendidikan dengan pengalaman yang baik dalam mempersiapkan mereka untuk melakukan aktifitas selanjutnya di sekolah dan masyarakat dengan mental yang kuat yang memiliki kesadaran akan kemampuannya. Dalam hal ini nilai-nilai kebajikan universal di arahkan pada profil pelajar pancasila. Tujuan Pembelajaran Sosial emosional yaitu memberikan pemahaman yang lebih baik kepada peserta didik tentang diri sendiri dan orang–orang di sekitar mereka, mambantu peserta didik dalam memperoleh keterampilan dan pengetahuan serta mampu mencapai kebahagiaan dan keberhasilan dalam hidup dengan keseimbangan antara kompetensi akademik dan sosial emosional

Pada paparannya Bapak Maryanto juga menyampaikan tentang restitusi sebagai disiplin diri, restitusi sendiri adalah proses menciptakan kondisi bagi murid untuk memperbaiki kesalahan mereka sehingga mereka kembali pada kelompok mereka, dengan karakter yang lebih kuat. Ada beberapa ciri-ciri restitusi yaitu budaya positif yang meliputi lingkungan positif, keyakinan kelas dan peraturan kelas. Ada proses tiga tahapan restitusi berdasarkan prinsip utama teori kontrol yaitu, menstabilkan identitas, validasi tindakan yang salah, dan menanyakan keyakinan. Terdapat lima kompetensi inti dalam pembelajaran sosial emosional, yaitu (1) kesadaran diri, (2) manajemen diri, (3) kesadaran sosial, (4) kemampuan berinteraksi sosial, dan (5) Pengambilan keputusan yang bertanggung jawab. Di akhir pemaparan beliau juga berpesan, “Mari para Guru untuk selalu meningkatkan kemampuan dan membekali diri dengan keterampilan sosial dan emosional. Mendidik dan mempersiapkan generasi emas untuk bangsa dan negara yang siap dalam menghadapi perkembangan zaman yang sangat kompetitif ini. Semakin maju dan terus bergerak mengaktualisasikan diri membawa nilai-nilai dan membangun bangsa melalui pendidikan”.